Langsung ke konten utama

Postingan

Malaikat Kecil Yang Ku Nanti Setelah 2 Tahun

Cerita ini tentang saya dan keluarga kecil saya, nama saya indah puja ningrum lahir di klaten jawa tengah tepatnya pada tanggal 20 maret 1991. Saya menikah pada umur 20 tahun, di Klaten suami saya beda 6 tahun dengan saya. Keluarga kecil sangat bahagia suami saya sosok yang penyayang   yang perhatian terhadap saya. Dikala saya sakit suami saya selalu memberikan perhatian merawat hingga begadang dalam menjaga. Hari demi hari berlalu waktu demi waktu berlalu semakin hari kami semakin bahagia. Suami saya bekerja di perusahaan BUMN di bidang telekomunikasi setiap   hari bekerja keras demi menafkahi saya terkadang sampai pulang malam demi menyelesaikan tugas dari kantor apa lagi saat ada project baru malah sampai tidak pulang menginap di kantor. Di suatu ketika suami saya pulang kerja dalam keadaan capek sperti biasa saya menyambutnya membawakan tas kerjanya dan membuatkan teh hangat untuknya, sambil minum teh suami saya ngomong sambil bercanda “mamah akan lebih bahagianya di
Postingan terbaru

Akibat Menunda Jadi Benar-Benar Tertunda | Ingin Punya Momongan

Cerita ini berawal dari obrolan ringan dengan tetangga soal masalah keluarga. Obrolan yang diawali dengan ngopi ini, lama kelamaan mengarah pada curhatan dan berbagi pengalaman. Di awal-awal pernikahannya dengan Nadia, Sebut saja namanya Karman ini agak berbeda kemauan dengan istrinya. Keinginannya untuk segera mempunyai momongan sangatlah wajar. Umurnya yang sepuluh tahun lebih tua dengan istri membuat ia mengirakan dan mempertimbangkan masa-masa merawat anak-anak sebelum menjelang masa tuanya. Sedangkan istrinya yang baru berumur dua puluh dua tahun itu, inginkan baru punya momongan ketika ia telah melewati tahun ke dua puluh limanya. Ia ingin menikmati masa-masa pacaran stelah menikah sebelum nantinya sibuk merawat si beby. Karman sebagai laki-laki yang sangat mencintai istrinya itu akhirnya memilih bersabar dan menuruti kemauan istrinya. Tahun-tahun pertama pernikahan ritual percintaan mereka tak ketinggalan selalu menggunakan pengaman. Hingga tahun ke dua puluh l

BERPAKAIAN YANG SOPAN SEJAK DINI

Kejahatan seksual yang menggemparkan dunia baik yang kita saksikan dalam berbagai media cetak atau pun layar kaca kiranya dapat menjadi peringatan bagi kita selaku masyarakat Indonesia yang hidup di negara yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bentuk kejahatan yang sering merugikan kaum wanita ini tidak hanya dipicu oleh pengaruh teknologi  yang begitu mudahnya diakses secara negatif oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja diinginkan. Namun juga masih banyak sisi yang perlu mendapat perhatian. Upaya menjaga diri yang dilakukan kaum hawa sendiri dengan menutup aurat atau berpakaian yang baik dan sopan untuk menjauhkan pandangan birahi juga kadang terabaikan, sehingga menjadi penyebab kehormatannya ternodai. Kenyataan pahit berupa trend pakaian you can see adalah tantangan bagi kita yang hidup di zaman moderen seperti sekarang ini. Sebagai kaum adam jika kita berada di antara keramaian, seperti mall, pasar dan tempat umum lainnya tak jarang mata kita dibu

Unek Unik

Diantara ribuan nadham yang terhimpun dalam Alfiyah ibnu Malik ada sebuah nadlom yang ingin Teidjo tulis di sini. yaitu: واجرر أوانصب تابع الذي انخفض # كمبتغي جاه ومال من نهض Satu bait diatas adalah salah satu bait yang terdapat dalam bab اعمال اسم الفاعل yang membahas bahwasannya isim fail itu bisa beramal seperti fi'ilnya. artinya jika fiil itu lazim maka bisa merafa'kan ma'mul marfu'nya (fail). dan ketika isim fail itu terjadi dari fiil muta'addi maka disamping merafakkan fail juga menashabkan maf'ul (ma'mul manshub). akan tetapi ma'mul manshub tersebut bisa juga dibaca jer menjadi mudhaf ilaihnya isim maf'ul tersebut. Nah, bait di atas menjelaskan bahwa ketika ada isim yang mengikuti ma'mul majrur (maf'ul yang menjadi mudhaf ilaih)nya isim fail, maka isim tersebut bisa wajah dua, yakni bisa nashab (mura'atan lil mahal) dan bisa jer (mura'atal lafdhi). sebagai mana contoh: مبتغي جاه ومال من نهض kurang lebih arti

MEMENUHI PANGGILAN-NYA

Banyak dari kita yang mempunyai keinginan. sudah berusaha dan berdo'a namun rasanya doa kita belum terkabul kabul. sehinga yang muncul adalah perasaan tidak disayang Allah, menyalahkan takdir, iri hati dan lain sebagainya. Cobalah kita koreksi diri kita terlebih dahulu. sebagai hamba Allah, apakah kita sudah memenuhi segala perintahnya, panggilannya, menjauhi larangannya, menghidari apa yang dibencinya. Bisa jadi kita sebagai hamba kurang memperhatikanapa yang menjadi "apa kata Dia". Patutkah kita mengeluh jika keinginan kita "ditahan" olehNya, sedangkan Dialah Yang Maha Kuasa mengatur dan menentukan apa yang terjadi baik yang kita inginkan atau tidak ketika kita belum menuruti kata Dia. Panggilan Keberuntungan Sehari lima kali panggilan keberuntungan itu menyeru, menggema dan seharusnya mampu menggugah hati kita untuk memenuhi panggilan itu. "hayya 'alas sholah.. hayya 'alal falaach" sholat adalah merupakan pesta bagi mukminin. d

Benarkah kita mencintai Nabi ?

Tak disadari seringnya seorang gegabah mengaku telah mencintai Rasulullah SAW. namun tindakan, perkatan dan hatinya belum selayaknya disebut sebagai pecinta Rasulullah SAW. setidaknya ada tiga tanda seseorang bisa disebut sebagai orang yang mencintai Rasulullah SAW. (1) Banyak menyebut namanya.  Ketika seseorang mencintai sesuatu maka dia akan banyak menyebutnya. Konteks penyebutan dalam mencintai Rasulullah adalah membaca shalawat atasnya. bukankah Allah dan para malaikat senantiasa bershalawat atas Nabi ? sehingga itu Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa membacakan shalawat atas beliu. (lihat QS. Al-Ahzab: 56). satu hal menarik adalah ketika Allah memerintahkan ummat Muhammad untuk membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Ini bukan berarti bahwa Nabi Muhammad adalah seorang yang membutuhkan shalawat. Akan tetapi perintah Allah untuk membacakan shalawat atas Nabi adalah murni untuk menampakkan keagungan dan kemulyaan Nabi SAW., dan memberikan ladang ba

MEMBENTUK PRIBADI PEMALU YANG TIDAK MEMALUKAN

Maulud Suasana maulud atau lebih tepatnya Rabiul Awwal sebagai bulan dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan masih terasa. Peringatan menyambut kelahiran penutup para Nabi baru saja dimeriahkan pada tanggal 12 Rabiul Awwal 1436 kemaren dengan berbagai kegiatan, baik pengajian, pembacaan al-Barzanji, adz-Dziba’i dan yang lainnya sebagai bukti harapan ummat atas syafaat (pertolongan) yang telah dijanjikan Nabi kepada para pengikutnya yang setia. Namun demikian, tidaklah cukup hanya berkeras suara melantunkan sholawat dengan berbagai lagu dan cara jika tidak dibarengi dengan keteladanan terhadap pribadi Nabi sebagai contoh terbaik di muka bumi ini. Karena sesungguhnya Nabi Muhammad SAW tidak diutus ke bumi kecuali untuk menyempurnakan akhlaq (al-Hadits). Maka mengenal sosok Nabi Muhammad adalah sebuah keniscayaan. Bagaimana mungkin dapat meneladani jika mengenalpun sudah tak sudi. Figur besar yang paling patut dicontoh dan diteladani adalah beliau baginda Nabi Muhammad SAW. Akhlaq beli