Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Unek Unik

Diantara ribuan nadham yang terhimpun dalam Alfiyah ibnu Malik ada sebuah nadlom yang ingin Teidjo tulis di sini. yaitu: واجرر أوانصب تابع الذي انخفض # كمبتغي جاه ومال من نهض Satu bait diatas adalah salah satu bait yang terdapat dalam bab اعمال اسم الفاعل yang membahas bahwasannya isim fail itu bisa beramal seperti fi'ilnya. artinya jika fiil itu lazim maka bisa merafa'kan ma'mul marfu'nya (fail). dan ketika isim fail itu terjadi dari fiil muta'addi maka disamping merafakkan fail juga menashabkan maf'ul (ma'mul manshub). akan tetapi ma'mul manshub tersebut bisa juga dibaca jer menjadi mudhaf ilaihnya isim maf'ul tersebut. Nah, bait di atas menjelaskan bahwa ketika ada isim yang mengikuti ma'mul majrur (maf'ul yang menjadi mudhaf ilaih)nya isim fail, maka isim tersebut bisa wajah dua, yakni bisa nashab (mura'atan lil mahal) dan bisa jer (mura'atal lafdhi). sebagai mana contoh: مبتغي جاه ومال من نهض kurang lebih arti

MEMENUHI PANGGILAN-NYA

Banyak dari kita yang mempunyai keinginan. sudah berusaha dan berdo'a namun rasanya doa kita belum terkabul kabul. sehinga yang muncul adalah perasaan tidak disayang Allah, menyalahkan takdir, iri hati dan lain sebagainya. Cobalah kita koreksi diri kita terlebih dahulu. sebagai hamba Allah, apakah kita sudah memenuhi segala perintahnya, panggilannya, menjauhi larangannya, menghidari apa yang dibencinya. Bisa jadi kita sebagai hamba kurang memperhatikanapa yang menjadi "apa kata Dia". Patutkah kita mengeluh jika keinginan kita "ditahan" olehNya, sedangkan Dialah Yang Maha Kuasa mengatur dan menentukan apa yang terjadi baik yang kita inginkan atau tidak ketika kita belum menuruti kata Dia. Panggilan Keberuntungan Sehari lima kali panggilan keberuntungan itu menyeru, menggema dan seharusnya mampu menggugah hati kita untuk memenuhi panggilan itu. "hayya 'alas sholah.. hayya 'alal falaach" sholat adalah merupakan pesta bagi mukminin. d

Benarkah kita mencintai Nabi ?

Tak disadari seringnya seorang gegabah mengaku telah mencintai Rasulullah SAW. namun tindakan, perkatan dan hatinya belum selayaknya disebut sebagai pecinta Rasulullah SAW. setidaknya ada tiga tanda seseorang bisa disebut sebagai orang yang mencintai Rasulullah SAW. (1) Banyak menyebut namanya.  Ketika seseorang mencintai sesuatu maka dia akan banyak menyebutnya. Konteks penyebutan dalam mencintai Rasulullah adalah membaca shalawat atasnya. bukankah Allah dan para malaikat senantiasa bershalawat atas Nabi ? sehingga itu Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa membacakan shalawat atas beliu. (lihat QS. Al-Ahzab: 56). satu hal menarik adalah ketika Allah memerintahkan ummat Muhammad untuk membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Ini bukan berarti bahwa Nabi Muhammad adalah seorang yang membutuhkan shalawat. Akan tetapi perintah Allah untuk membacakan shalawat atas Nabi adalah murni untuk menampakkan keagungan dan kemulyaan Nabi SAW., dan memberikan ladang ba