Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

orkes

DIGOYANG KERESAHAN   Bulan dzul Qo’idah seperti saat ini terasa agak tenang dari suara tabuh gendang dan riuh suara biduan dan penonton orkes. Beda ketika memasuki bulan-bulan gawe seperti; Dzul Hijjah, Sofar, Maulud, Rajab atau Sya’ban dimana saat-saat itu biasanya ramai sekali orang-orang punya hajat menikahkan atau menyunatkan putranya. Masyarakat agaknya kecanduan dengan dangdut yang mengasyikkan ketika musim punya gawe di sebagian daerah berlangsung. Tidak puas sampai di acara hajatan, muncul juga fenomena sekelompok pemuda yang di sebagian daerah dengan semangatnya iuran bersama mendatangkan orkes yang kemudian diselenggarakan di tempat terbuka, baik untuk memeriahkan suatu moment, seperti tahun baru, ataupun tanpa acara tertentu sekalipun. Pada realitanya tontonan live panggung ini banyak sekali mengundang keresahan secara langsung maupun untuk kemudian bagi keberlangsungan hidup bermasyarakat yang mendambakan ketentraman. Mulai dari pakaian biduan dan goya

BERJILBAB

JILBAB BUKAN SEKEDAR FASHION Trend jilbab yang sekarang masih mewarnai dunia fashion sempat membuat kita tersenyum. Betapa geliat masyarakat untuk menutup aurat semakin tinggi dengan berbagai model jilbab yang menawan. Di mall, di pasar, di rumah sakit, ditempat-tempat pendidikan; kampus, sekolah baik yang menengah atas, sampai tingkat dasar, dan tempat-tempat umum lainnya kita akan temukan banyak kaum hawa yang memakai jilbab. Kendati demikian, yang tak jarang membuat kita risih sendiri adalah jilbab yang berkibar tak diimbangi dengan bawahan yang ‘sopan’. Mengapa berjilbab kalo bawahan masih celana jeans dan kaos atau baju ketat yang masih memperlihatkan lekuk-lekuk indah tubuh kaum hawa. Jika demikian, apalah arti jilbab yang dikenakan. Bukankah maksud dan tujuan berjilbab adalah menutup aurat, menghindarkan pemandangan yang mengundang syahwat, dan sebagai identitas muslim yang menjaga keteguhan iman dan takut kepada Allah SWT. Pakaian adalah penghormatan dari Allah SWT.

Cintai Aku Karena Alloh

CakA ===== Sebut saja namaku Teidjo, Malam ni ku ingin bercerita tentang perasaanku kepada pembaca yang budiman tentang perasaan ini. Sob, malam ini yang kurassakan adalah sedih, kesepian dan benci pada dir sendiri. Kenapa demikian ? Hal ini terjadi akibat  ulahku sendiri yang tanpa berfikir panjang senantiasa menuruti hawa nafsu yang terbungkus rapi dalam balutan yang disebut cinta. Awalnya, dia yang hingga saat ini masih ku sayangi dan kurindukan sebagai kekasih, ku harapkan sebagai calon isteri, dan satu-satunya/gadis yang pertama  menjadi pacarku, mutusin aku. Ku maklumi keputusannya. Karena sebagai manusia biasa pun aku menyadari bahwa kata-kataku yang kuutarakan padanya akhir-akhir ini membuatnya merasa bersalah. Sebagai wanita baik-baik, yang gigih menjaga harga diri dan menjaga kehormatannya sebagai muslimah, ku rayu, ku bujuk dengan pernyataan-pernyataan cinta yang logis dengan sedikit menggombal hingga akhirnya dia luluh dan menerima cintaku dengan pernyatanny

Wacana Pemilu 2014

SATU SISI Kemungkaran politik semakin berkembang di bumi persada ini. Masyarkat yang dahulunya mendukung calon pemimpin atau partai idaman mereka, rela saling sikut dengan teman, tak pedulikan saudara dan tetangga. Namun ketika  mereka dikhianati dengan praktik korupsi dan berbagai penyelewengan lain oleh wakil mereka yang dahulunya dibelanya mati-matian,  kepedulianpun hilang. Sehingga bahasa yang muncul adalah, “kalaou gak kerja ya gak makan” sebagai pelampiasan kekecewaan  atas pengorbanan mereka terdahulu.  Ketika keengganan masyarakat untuk memilih wakil rakyat semakin meluas, maka politik uang pun tak terelakkan lagi. Siapa yang membayar dialah yang dipilih, tanpa peduli lagi tentang siapa, dari mana dan bagaimana dia lagi, yang muncul gantian, “wani piro ?, loe tawar ane beli”. Satu suara dihargai mulai lembaran lima ribuan sampai lima puluhan, bahkan lembaran ratusan pun ikut berperan. Ketika  hati pemilih sudah dirajai uang, ia akan menerima siapa saja yang datang

MASIH MENGELUHKAH KARENA BANJIR ?

Air adalah sumber kehidupan. Keberadaanya setiap hari adalah teman hidup kita. Untuk mandi, mencuci, masak dan berbagai kebutuhan lainnya, baik di dalam maupun di luar rumah. Namun, ketika kedatangan air   menjadi bentuk banjir maka ia seakan datang sebagai musuh yang ingin sekali cepat kita usir jauh-jauh. Lebih-lebih ketika banjir datang   dengan besarnya, menenggelamkan rumah-rumah, membawa wabah penyakit, mengunci aktifitas, membuat hancur berantakan segala agenda yang telah kita susun beberapa hari yang lalu, mematikan berbagai tanaman sawah karena lama terendam air, dan berbagai akibat buruk ainnya, sungguh meneyedihkan dan kita tak kuasa untuk melawannya. Kemudian apa yang harus kita lakukan jika sudah terjadi demikian. Apakah dengan mengeluh, menyesali barang-barang berharga yang hanyut terseret arus, menyayangkan rencana besar yang sudah tersusun dalam agenda kemaren, benci karena rugi besar karena macetnya roda ekonomi. Ketika kita menyesal karena banyak barang b

MEMULYAKAN HARI KELAHIRAN NABI*

Bulan Robiul Awwal adalah bulan yang istimewa bagi ummat Islam. Karena di bulan itu seorang Rasul pembawa Risalah Islamiyyah yang menghantarkan ummat dari gelapnya jahiliyyah menuju peradaban Islam yang terang, Nabi Agung Muhammad SAW dilahirkan di dunia ini pada hari Senin tanggal 12 yang terkenal dengan tahun gajah. Banyak yang berselisih pendapat tentang pengagungannya dengan berbagai peringatan yang penulis sendiri ikuti bersemangat dalam hal ini. Pasalnya, di dalam al-Qur’an memang tidak secara jelas disebutkan perintah ataupun larangan untuk memperingati kelahiran beliau yang mulia ini. Namun secara tidak langsung al-Qur’an memerintahkan kita untuk melakukan hal itu , sebagaimana tertuang dalam Q.S. Yunus: 58: قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ Katakanlah: "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang merek